Tutorial Arduino Buck Converter Simulasi Proteus 8

Buck Converter atau sering dikenal modul step down merupakan rangkaian penurun tegangan. Dan kali ini saya akan membuat rangkaian buck converter dengan menggunakan arduino sebagai kontrol output teganganya.

Rangkaian dasar buck converter sendiri sangat sederhana, hanya terdapat komponen induktor dan kapasitor serta beban yang berada di outputnya. yang tidak boleh tertinggal yaitu diode.

Diode yang biasa digunakan adalah tipe skotcky kurang tau bener ga nulisnya hehe.

Membuat Buck Converter Konvensional dengan Arduino

baik lah temen temen, ceritanya begini kenapa saya sampai membuat tutorial rangkaian buck converter dengan arduino.

pernah ada yang meminta dibuatkan rangkaian buck boost converter yang mana kontroler nya ditambahkan PID, maka saya inisiatif untuk membuatnya.

Tapi saat itu saya masih males untuk membuatnya, sampai ada orang yang meminta bantuan untuk dibuatkan MPPT controller menggunakan buck converter dan arduino.

Baiklah sekalian saja saya buatkan simulasinya membuat buck converter dengan arduino uno dan simulasi proteus 8.

ada beberapa kendala yang saya alami menerapkan buck konverter pada arduino salah satunya yaitu penggunaan PWM.

Download File Proteus

Mosfet untuk dapat bekerja dengan maksimal membutuhkan frekuensi yang lumayan tinggi, sehingga kita perlu merubah frekuensi arduino nya.

Mosfet yang saya gunakan tipe IRF6215, frekuensi yang dapat membuat nya bekerja dengan baik kisaran 50Khz. arduino buck converter

Berikut adalah perintah atau program arduino untuk merubah frekuensi PWM untuk setiap pin nya.

Program Arduino Buck Converter

Berikut adalah video youtube tutorial buck converter arduino, silahkan tonton untuk melihat hasil simulasinya.

Nah rangkaianya seperti gambar dibawah ini yang artinya pin PWM yang saya gunakan adalah pin D6 arduino.

sehingga saya membutuhkan frekuensi yang tinggi pada pin PWM tersebut, cara nya tinggal tambahkan code berikut didalam void setup() arduino buck converter

Available PWM frequency for D3 & D11:

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000001; // for PWM frequency of 31372.55 Hz

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000010; // for PWM frequency of 3921.16 Hz

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000011; // for PWM frequency of 980.39 Hz

TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000100; // for PWM frequency of 490.20 Hz (The DEFAULT)

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000101; // for PWM frequency of 245.10 Hz

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000110; // for PWM frequency of 122.55 Hz

//TCCR2B = TCCR2B & B11111000 | B00000111; // for PWM frequency of 30.64 Hz

Available PWM frequency for D5 & D6:

//TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000001; // for PWM frequency of 62500.00 Hz

//TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000010; // for PWM frequency of 7812.50 Hz

TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000011; // for PWM frequency of 976.56 Hz (The DEFAULT)

//TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000100; // for PWM frequency of 244.14 Hz

//TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000101; // for PWM frequency of 61.04 Hz

Available PWM frequency for D9 & D10:

//TCCR1B = TCCR1B & B11111000 | B00000001; // set timer 1 divisor to 1 for PWM frequency of 31372.55 Hz

//TCCR1B = TCCR1B & B11111000 | B00000010; // for PWM frequency of 3921.16 Hz

TCCR1B = TCCR1B & B11111000 | B00000011; // for PWM frequency of 490.20 Hz (The DEFAULT)

//TCCR1B = TCCR1B & B11111000 | B00000100; // for PWM frequency of 122.55 Hz

//TCCR1B = TCCR1B & B11111000 | B00000101; // for PWM frequency of 30.64 Hz

** we are going to use pin no. 6 for PWM hence the code:

//TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000001; // for PWM frequency of 62.5 KHz 

Kenapa menggunakan PWM yang frekuensi nya 60Khz ? ya karena itu yang paling besar hehe.

Untuk code lengkapnya silahkan lihat di bawah ini yang sudah dilengkapi program membaca ADC dimana inputnya dari potensiometer.

hasil pembacaan adc 10bit atau kisaran 0-1023 saya konvert dengan fungsi map menjadi 0-255. arduino buck converter

void setup() {
  // put your setup code here, to run once:
pinMode(6, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
TCCR0B = TCCR0B & B11111000 | B00000001; // atur frekuensi PWM
}

void loop() {
  // put your main code here, to run repeatedly:
int d = map(analogRead(A0), 0, 1023, 0, 255);
analogWrite(6, d);
Serial.println(d);
}

Baiklah terimakasih sudah berkunjung ke halaman website anakkendali.com sekarang saya akan kasih kesimpulanya.

Kesimpulan

Jika PWM arduino yang dibangkitkan tidak mencukupi minimal frekuensi yang dibutuhkan mosfet maka output tegangan yang dihasilkan tidak akurat atau berisolasi. tapi jika PWM yang dibangkitkan arduino untuk rangkaian buck converter ini cukup besar, maka output yang dihasilkan lebih stabil

chaerul

View Comments

Recent Posts

Panduan Lengkap: Cara Menyiapkan Klaster Kubernetes pada Ubuntu 22.04 LTS

Pendahuluan Dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang terus berkembang, Kubernetes telah muncul sebagai alat kunci dalam orkestrasi…

2 weeks ago

AplikasiAkademik.com: Solusi Terbaik untuk Manajemen Sekolah yang Efisien

Mengelola sebuah sekolah atau lembaga pendidikan adalah tugas yang kompleks dan penuh tantangan. Dengan berbagai…

7 months ago

Cara Mudah Menginstal OpenVPN Server di Ubuntu 20.04 di Huaweicloud Panduan Langkah demi Langkah

Selamat datang di artikel kami tentang cara menginstal OpenVPN server di Ubuntu 20.04 di HuaweiCloud!…

12 months ago

Install Docker Portainer dan Nginx Proxy Manager Ubuntu Server

Dalam dunia pengembangan aplikasi, salah satu hal yang menjadi penting adalah mengelola dan memonitor kontainer…

1 year ago

Tutorial led blinking lengkap, Wiring & Code

Tutorial led blinking. LED (Light Emitting Diode) merupakan salah satu komponen elektronik yang paling umum…

1 year ago

Tutorial LCD Display Lengkap dengan wiring & code untuk pemula

Tutorial LCD Display, ini merupakan salah satu komponen yang sering digunakan dalam project elektronika sebagai…

1 year ago